INIKAH TAKDIR?

                        *******************
Kau tahu berapa lama aku menantikan hal ini?
Menantikan dirimu bersama diriku
Tanpa ada rasa ragu
Hingga terdengar suara itu
Suara yang menuntunku
Pada sebuah pernyataan pilu
Mengetahui kebenaran itu
Bahwa kau .........................
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, bagai roda yang terus berputar, hidupnya juga berputar makin penuh kekhawatiran seirng dengan ujian nasional yang tinggal menghitung hari dan pengunguman masuk universitas negeri yang tinggal menunggu 2 minggu lagi.
Selama persiapan ujian Rian tak pernah berhenti satu kali pun mengajarinya berbagai mata pelajaran ujian nasional. Hampir setiap malamnya mereka habiskan untuk belajar bersama hingga pukul 10 malam.
Akhirnya hari yang telah dipersiapkan datang, ujian nasional siap menghadapi Sarah dan Rian serta temannya yang lain. Seluruh siswa dikelasnya bersiap dan berdoa dengan penuh cemas, hingga saat mengerjakan berjalan dengan lancar.
Pekan ujian nasional telah berlangsung dan hanya tinggal menunggu hasilnya. 2 minggu kemudian muncul pengunguman tentang penerimaan universitas negeri. Rian dan Sarah berhasil masuk Universitas yang mereka inginkan. Meski berbeda, namun keduanya sangat bahagia.
Tak lama setelah itu, keluar pengunguman hasil ujian nasional yang menyatakan bahwa seluruh siswa termasuk Rian dan Sarah berhasil menempuhnya dengan hasil yang maksimal. Setelah pengunguman, 1 minggu tenang tiba, tepat sebelum berlangsungnya farewell party sebagai perayaan kelulusan seluruh siswa.
Farewell party adalah moment yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa termasuk Rian dan Sarah. Karna, pada momen ini mereka berniat menyatakan perasaan mereka masing-masing dan meresmikan hubungan mereka.
Tibalah hari itu, namun sayang, Sarah tidak dapat berangkat bersama dengan Rian karena rian sedang ada urusan mendadak yang mengharuskannya pergi ke pusat kota. Ia harus memberikan keterangan sebagai saksi terkait kasus suap dan korupsi Ayahnya.
Sementara itu, Sarah pergi lebih dulu ke Farewell Party dengan pakian yang sangat cantik serta riasan wajah yang memukau. Sesampainya di farewell party Sarah menuju toilet karna panggilan toilet yang sangat mendesak.
Sampai di toliet, saat sarah ingin keluar, Ia mendengar percakapan beberapa siswa yang membicarakan tentang Rian.
“ Hei kalian tahu, malam ini Rian kan tidak datang! Ku dengar dia pergi ke pusat kota karena dipanggil sebagai saksi oleh polisi atas kasus Ayahnya yang dinyatakan tersangka korupsi perusahaan terkenal elektronik itu!” kata salah satu siswa. “hei bukan cuma itu saja!, kau tahu Ayahnya juga seorang tersangka kasus tabrak lari! Saat itu aku sedih melihatnya di berita karna istri dari korban hampir setiap hari datang ke polisi untuk menuntut keadilan. Kalian tahu istrinya datang setiap hari selama lebih dari 2 bulan!” kata salah satu siswa lainnya menambahkan. “Yang lebih parah lagi adalah, orang yang ditabrak adalah jaksa paling terkenal di pusat kota! Polisi saat itu tak ada yang menindaklanjutinya karena sudah disuap oleh Ayahnya Rian! ” balas teman salah satu siswa tersebut.
                        *******************
Kau bagai ironi yang tak bisa ku hindari
Melihat dirimu
Mencintai dirimu
Menatap senyummu
Namun,
Saat ku kembali pada kenyataan
Yang ada hanya sebuah ironi
Ironi yang menyesakkan
Hingga tak mampu menahan rintih

Mendengar percapakan beberapa siswa tersebut membuat Sarah tak dapat mengucapkan satu patah katapun. Dia yang masih berada di dalam toliet tidak dapat keluar hingga para siswa tersebut sudah tidak ada di dalam. Sarah masih terdiam di dalam toilet hingga menangis sambil menepuk dada dengan keras.
Dia tak dapat percaya, orang yang selama ini dia cintai ternyata anak dari perenggut nyawa Ayahnya. Sarah benar-benar frustasi. Pandangannya tidak jernih melihat sekeliling. Dadanya terasa sakit seperti ada listrik yang menyambar jantungnya. Dia menangis dengan sangat keras hingga rasanya tak ada yang mendengar tangisannya.

Sementara itu, Rian baru kembali dari pusat kota berlari menuju ruang pertemuan tempat farewell party berlangsung. Dirinya gelisah, dan mencari Sarah hingga ke setiap sudut ruangan tersebut.

Akhirnya, Rian menemukan Sarah yang sedang menangis di taman sekolah. Ia menghampirinya dan bertanya apa yang terjadi. “Kau sudah mengetahuinya kan? Kau tahu bahwa Ayahku meninggalkan karena tabrak lari! Kau tahu bahwa Ayhaku tidak mendapatkan keadilan yang seharusnya! Kau tahu bahwa pelakunya adalah Ayahmu sendiri! Kenapa selama ini kau tidak pernah mengatakannya? Kau tahu berapa banyak penderitaan yang telah Aku dan Ibu alami selama ini?”  kata Sarah sambil menangis dan menepuk-nepuk pundak Rian.

“Ya, Aku telah mengetahuinya satu bulan yang lalu, saat Ayahku dinyatakan bersalah dan diperiksa oleh kepolisian karena kasus suap dan korupsi hingga terbukti menjadi tersangka pada kasus tabrak lari Ayahmu Sar, Aku benar-benar menyesal. Saat pertama kali mengetahuinya aku benar-benar membenci diriku sendiri. Kau tahu kan aku hidup terpisah dengan kedua orang tuaku karena sangat membenci perilaku mereka. Aku tidak tahu harus berbuat apa Sar. Sempat terpikir olehku untuk menjauhimu, tapi Aku tidak bisa. Aku terlalu mencintaimu dan kita sudah teralu dekat sebagai sahabat. Aku tidak ingin mengecewakanmu, Aku tidak ingin Kau mengetahuinya, karena itu mungkin akan membuatmu sangat terluka. Aku mohon maafkan Aku Sarah, Aku benar-benar minta maaf. Aku sangat menyesalinya Sar, Ku mohon.” Jelas Rian sambil menangis berlutut minta maaf kepada sarah.

Sarah yang kesal, sedih, kecewa dan tidak percaya terhadap apa yang dikatakan Rian hanya menjawab “Kau tahu kan? Aku sangat membenci pembohong? Kau tahu itu tapi Kau tetap melakukannya. Kau ingatkan janji yang sudah kita pegang bahwa tidak ada kebohongan diantara kita meskipun itu menyakitkan? Kau tahu bahwa hari ini aku akan menyatakan perasaanku padamu? Kau tahu bahwa aku juga mencintaimu seperti kau mencintaiku, tapi, apalah arti saling mencintai jika salah satunya menyimpan rahasia dan kebohongan besar? Ku rasa, Sudah cukup sampai disini kita saling mengenal. Dan ini adalah terakhir kalinya kau melihatku, jangan pernah berharap kau dapat menghubungiku dan memunculkan wajahmu dihadapanku. Hanya satu yang perlu kau tahu, persaanmu itu tidaklah sia-sia Rian, Aku juga mencintaimu sepenuh hatiku, namun aku tidak dapat meneruskan rasa ini karna kau takkan pernah tahu rasanya kehilangan seorang yang berharga diakibatkan oleh orangtua dari orang yang kau cintai, selamat tinggal Rian” Jawab Sarah menjelaskan pada Rian tentang perasaanya.

Sarah pergi dengan pelukan terakhir yang Ia berikan untuk Rian. Tak ada kata terucap dari mulut Rian. Sampai Srah pergi dan menghilang dikejauhan Rian menangis berlutut terisak sedih tak tertahankan.

Itu adalah perpisahan yang paling menyayatkan hati bagi keduanya. Mereka tak pernah menyangka kisah cinta pertama mereka berakhir dengan sangat menyedihkan. Setelah malam itu, mereka tidak pernah saling bertemu dan menghubingi satu sama lain. Sarah memilih pindah ke kotanya yang dulu untuk menghilangkan semua kenangan dan kesedihan atas cintanya yang menyedihkan serta berkuliah di universitas tempat ia diterima.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIDUR BERSAMA DENTUM SINABUNG

BERPRETASI DI NEGERI GINGSENG